Wednesday 16 September 2009

Single Dihadapan-Mu (Ost Kata Maaf Terakhir)

Wah akhirnya tERe mengeluarkan single juga. Itu berarti blog ini update lagi. Hehehe.. Bukan itu sebenarnya yang melatarbelakangi kesenangan saya. Akan tetapi rindu dengan suara dan penampilan tERe-lah alasannya. Rasanya sudah lama sekali dia tidak tampil dalam acara-acara on air di televisi. Jadinya single ini mampu mengobati kerinduan tersebut.

Single Dihadapan-Mu didapuk menjadi Ost Kata maaf Terakhir, yang mana film ini dibintangi oleh Tio Pakusadewo, Maia Estianty, Ade Surya Akbar dan Amanda. Film ini memang ber-genre religi, jadi single-nya pun juga menceritakan hubungan vertikal antara Manusia dengan Tuhannya.

Lagu ini dikerjakan bersama dengan Tya Subyakto. Aransemen musiknya sangat kental dengan nuansa piano yang mendayu-dayu.

Akhirnya, selamat atas kerjasama tERe dan Tya yang telah menghasilkan lagu Dihadapan-Mu yang menurut saya sangat bagus.

Saturday 11 July 2009

Album Keempat : Lebih Baik (The Best Of....)

Album yang berisi 12 lagu ini merupakan rangkuman karya terbaik tERe selama bermusik. Di Album ke empat ini tere mengusung 3 lagu baru, yakni tersenyumlah, tak pernah sengaja dan sandiwara yang melelahkan. Sedangkan 9 lagu lainnya adalah hits dari album-album sebelumnya.

Berikut daftar lagu dalam album ini :

1. Tersenyumlah
2. Tak Pernah Sengaja
3. Kesepian Kita
4. Sandiwara Yang Melelahkan
5. Selebihnya Dusta
6. Dosa Termanis
7. Mengapa Ini yang Terjadi
8. Pasangan Sepadan
9. Pencuri Hati
10.Aku Patut Membenci Dia
11.Awal Yang Indah
12.Tak Ingin Usai

Lirik :

1. Tersenyumlah

Mengapa kau bersedih
Saat cinta pergi
Biarlah saja, bila semua harus terjadi

Hidup bukan sampai disini
Waktu terus berjalan
Yakinlah ada bahagia
Yang akan kau rasa dalam hidupmu

#Dan tersenyumlah sayang
Lepas semua pedih di hati
Karena cinta masih ada
Dan slalu ada
Oh percayalah

Kadang cinta tak berhati
Sering menyakiti
Tapi cinta yang sejati
Meski tlah pergi
Kan datang lagi

2. Tak Pernah Sengaja

Ah, ah, ah
Ku salah lagi
Ah, ah, ah
Kau marah lagi
Maksudku bukan itu
Maksudku berbeda
Kau hanya salah mengerti
Mengapa tak pernah
Mengapa tak bisa
Ku menjelaskan padamu

#
Aku tak pernah sengaja
Untuk menyakiti hatimu
Kalau memang ku sengaja
Tak mungkin ku minta kau
Untuk memaafkan aku lagi, dan lagi
Andainya ku sengaja
Ku pasti sudah pergi
Lupakan yang terjadi
dan aku meninggalkan kamu

3. Kesepian Kita

Ingatlah kawan kita
Pernah saling memimpikan
Berlari-lari tuk wujudkan kenyataan
Lewati segala keterasingan
Lalui jalan sempit yang tak pernah bertuan


Ingatlah kawan kita pernah berpeluh cacian
Digerayangi & geliati kesepian
Walaupun sejenak napas dari bahan
Tuk lewati ruang gelap yang teramat dalam


Hidup ini hanya kepingan
Yang terasing di lautan
Memaksa kita
memendam kepedihan ( merubah jadi tawa )
Tapi kita juga pernah duduk bermahkota
Pucuk-pucuk mimpi yang berubah menjadi nyata
Dicumbui harumnya putik-putik bunga
Putik impian yang membawa kita lupa

4. Sandiwara Yang Melelahkan

Tak mampukan
Kau mencintaiku
Dengan segenap hati dan sluruh jiwa ragamu
Dan haruskah diriku mengiba
Mengharap cintamu yang tiada pernah sempurna

#Kurasa lebih baik
aku pergi
tinggalkanmu
Karna ku bisa mati
Bila terus bersamamu

Dan wajarkah
Bila kita berdua
Tak lagi nyaman tuk berbagi duka dan tawa
Oh tak bisakah
Kita mengakhiri
Semua sandiwara yang sungguh melelahkan ini

5. Selebihnya Dusta

malam minggu ini
kau tak perlu datang lagi
aku memilih sendiri
ketimbang patah hati

mulai minggu ini
baiknya kau biasakan
sendirian tanpa teman
ku dipermainkan, ku dipermainkan

reff:
kau bilang cinta selebihnya dusta
janji setia selebihnya dusta
keindahan kian jauh di mata
selebihnya dusta, selebihnya dusta
dan selebihnya duka nestapa

cinta itu sayang
bukan cium dan pelukan
hanyalah kesetiaan
itu kau tak punya
itu kau tak punya

6. Dosa Termanis

Kulupakan semua aturan, Kuhilangkan suara yang berbisik, yang selalu menyuruhku, ‘tuk tinggalkan kamu
Hanya hati yang kuandalkan, dan kucoba melawan arus. Namun saat bersamamu, masalahku hilang, terbang melayang

Kau adalah kesalahan yang terindah hingga buatku marah, tapi juga menikmati...
Kau adalah dosa termanis yang menggodaku saat kubutuh rasakan sedikit cinta


Kembalilah kau padanya, hanya itu jalan satu-satunya, karna semakin lama, kuingin kau lebih....

7. Mengapa Ini yang Terjadi

Tiada yang salah dengan perbedaan
Dan segala yang kita punya
Yang salah hanyalah sudut pandang kita
Yang membuat kita berpisah

Karna tak seharusnya,
Perbedaan menjadi jurang

Bukankah kita diciptakan
Untuk dapat saling melengkapi
Mengapa ini yang terjadi ?!

Mestinya perbedaan bukan alasan
Untuk tak saling memahami
Harusnya cinta bisa memberi jalan
Dan satukan semua harapan

8. Pasangan Sepadan

Kau pantas dapatkan aku
Ku pantas dapatkan kamu
Yang kau ingin ada padaku
Yang ku mau ada padamu

Kau tak akan menolak aku
Ku tak kan menolak kamu
Kan di dekatku bukan hanya
Kebetulan saja...

Bernafaslah di hadapku
Akan kurasakan nafasmu
Kucinta kau sampai mati
Kau pun tak kan hidup tanpaku!

Hatiku kini hatimu
Lukamu kini lukaku
Mudah saja kau pindah cinta
Tak kan kau dapat sepertiku


9. Pencuri Hati

Bagai hujan siang hari
Ku tak bisa mengungkapkan
kata-kata sedikitpun,
Saat dia datang...
Dia mahluk yang paling indah,
Yang pernah aku temui ..aaah..

Cuaca kini berubah
Hatiku panas dan dingin
Melihatnya menatapku walau sekejap
Matanya begitu tajam
Senyumnya begitu dalam ...aaah...


Reff.
Dia ..mencuri (pencuri) hatiku...
Akankah dia mengenalku...?
Dia..mencuri (pencuri) hatiku...
Tahukah oh, dirinya?
Aaah...

Sepertinya ku terikat,
Bila dirinya ada pasti ada aku...
Dan ku bahagia,
Dia mahluk yang paling indah
Yang pernah aku temui...aaah...

10. Aku Patut Membenci Dia

Mungkin aku patut membenci dia,
Karna aku mencintaimu !
Jujur kukatakan, aku tak rela dia curi hatimu !

Karna ku lebih dulu jadi kekasihmu
Dan dengan sungguh mencintaimu
Ku tak ingin dirinya menggantikan aku
Karna ku tau, ku lebih baik dari dirinya !!!

Aku ingin dia yang pergi jauh,
Pergi jauh darimu!

11. Awal Yang Indah

Saat jauh darimu, terlintas tanya dalam anganku
Benarkah di benakmu, hanyalah diriku yang bertahta
Akankah ini slalamanya

Saat ku di dekapmu, bisik hati kecilku bertanya
Benarkah yang kau rasa, hanyalah diriku yang kau puja
Akankah ini slamanya, ataukah hanya semata

Tlah kuberi segalanya, cinta yang tanpa akhir
Yang hanya tercipta untukmu
Mestinya semua ini jadi awal yang indah bagiku !

Haruskah aku bertanya, agar ku temu jawabnya ?

12. Tak Ingin Usai

Coba pejamkan kedua matamu
Redamkan sejenak
ledakan di dada
Temukan yang kau mau
Dalam keheningan hati
Dan renungkan,
Tak perlu terburu putuskan
Renungkan semua yang ada

Dan jika masih ada tersisa
Sepotong rasa tersimpan di jiwa
Maka remukkanlah
S’luruh tembok angkuh jiwamu, kasihku
Tolong lenyapkan saja itu
Remukkan semua yang menghalang

Karna sesungguhnya diriku pun tak ingin usai
Tak ingin akhiri semua ini
Meski mungkin sulit, diriku tetap tak ingin usia
Tak ingin akhiri semua ini
Maka hiruplah sejenak damai yang coba ku beri
Agar aku terus bersamamu
Jangan lagi ada amarah
Tidakkah kau mengerti
Bahwa ku tak ingin, tak ingin usai

Album Ketiga : Begitu Berharga

Tetap mengusung tema cinta yang universal, penyanyi yang bernama lengkap Theresia Ebenna Ezena Pardede atau yang lebih dikenal dengan Tere meluncurkan album ketiganya yang berjudul Begitu Berharga.

Single hitsnya yang berjudul Dosa Termanis memiliki lirik yang unik dan dalam. Dalam album ini pula Tere ikut menciptakan karyanya yang berjudul Bukan Jalan Kita.

Berikut daftar lagu dalam album ini :

1. Pencuri Hati
2. Dosa Termanis
3. Cukup Bagiku
4. Pasangan Sepadan
5. Pertanyaan Hati
6. Panggung Sandiwara
7. Kala Cinta Bicara
8. Begitu Berharga
9. Apa Adanya
10. Bukan Jalan Kita


Lirik :

1. Pencuri Hati

Bagai hujan siang hari
Ku tak bisa mengungkapkan
kata-kata sedikitpun,
Saat dia datang...
Dia mahluk yang paling indah,
Yang pernah aku temui ..aaah..

Cuaca kini berubah
Hatiku panas dan dingin
Melihatnya menatapku walau sekejap
Matanya begitu tajam
Senyumnya begitu dalam ...aaah...


Reff.
Dia ..mencuri (pencuri) hatiku...
Akankah dia mengenalku...?
Dia..mencuri (pencuri) hatiku...
Tahukah oh, dirinya?
Aaah...

Sepertinya ku terikat,
Bila dirinya ada pasti ada aku...
Dan ku bahagia,
Dia mahluk yang paling indah
Yang pernah aku temui...aaah...

2. Dosa Termanis

Kulupakan semua aturan, Kuhilangkan suara yang berbisik, yang selalu menyuruhku, ‘tuk tinggalkan kamu
Hanya hati yang kuandalkan, dan kucoba melawan arus. Namun saat bersamamu, masalahku hilang, terbang melayang

Kau adalah kesalahan yang terindah hingga buatku marah, tapi juga menikmati...
Kau adalah dosa termanis yang menggodaku saat kubutuh rasakan sedikit cinta


Kembalilah kau padanya, hanya itu jalan satu-satunya, karna semakin lama, kuingin kau lebih....

3. Cukup Bagiku

Ku tau, ini tak akan mudah
Tuk dapat diarungi bersama
Karena bila kita telah memutuskan tuk
menetapkan hati, bergandengan tangan

Tentunya, tak slalu menyenangkan
Setiap langkah dan perjalanan
Namun, bila aku mampu terus bertahan
Menangis tertawa, di pelukanmu...


Walaupun ini semua
Bukankah hal yang sempurna
Belum sentuhnya
Seperti yang kuimpikan...
Namun selama kau dan aku,
Terus berjalan dan beriringan
Itu cukup bagiku....

4. Pasangan Sepadan

Kau pantas dapatkan aku
Ku pantas dapatkan kamu
Yang kau ingin ada padaku
Yang ku mau ada padamu

Kau tak akan menolak aku
Ku tak kan menolak kamu
Kan di dekatku bukan hanya
Kebetulan saja...

Bernafaslah di hadapku
Akan kurasakan nafasmu
Kucinta kau sampai mati
Kau pun tak kan hidup tanpaku!

Hatiku kini hatimu
Lukamu kini lukaku
Mudah saja kau pindah cinta
Tak kan kau dapat sepertiku

5. Pertanyaan Hati

Saat ini aku berdiri
Tak kuasa menoleh lagi
Kala kau kurasa hadir kembali
Tuk mencoba mengisi sepi

Lalu kupejamkan dua mataku
Dan terngiang lagi namamu
Aku pun bertanya pada diriku
Apakah kau sungguh kurindu?
Ataukah semua hanya kenangan?

Haruskan kutetap mencari ...
Makna hadirnya dirimu?
Ataukah harus ku berhenti disini?

6. Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara
Ceritanya mudah berubah
Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani

Setiap kita dapat satu peranan
Yang harus kita mainkan
Ada peran wajar dan ada peran berpura-pura

Mengapa kita bersandiwara ?
Mengapa kita bersandiwara ?

Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak
Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
dunia ini penuh peranan
dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

Mengapa kita bersandiwara ?
Mengapa kita bersandiwara ?

7. Kala Cinta Bicara

Kau mungkin tak percaya
Kala cinta bicara
Tapi inilah yang kurasa
Saat berjumpa dengannya

Langit berubah cerah
Surya bersinar ramah
Dan anginpun sejuk menjamah
Buat senyumku merekah
Seisi alam pun menyapa
Buatku sanggup tertawa

Dan bila memang dunia bertanya
Katakan ku bahagia, katakan ku tlah menemukan
Bila memang dunia bertanya,
Katakan ku bahagia, katakan ku tlah menemukan
(Bila memang dunia belum temukan yang aku temukan
Katakan cinta tlah menyembuhkan,
Katakan cinta tlah menyempurnakan
Katakan cinta tlah memberi damai)

Ku yang dulu terluka
Oleh pedihnya hampa
Kini mampu berdiri tegak
Sembuh karena cinta
Langit pun kian cerah,
Surya bersinar ramah
Dunia begitu indah ketika
cinta memanggilku

8. Begitu Berharga

Tiada terbesit olehku
Da kupikir sebelumnya
Kau mampu buatku jatuh terpesona

Malam ini kau berbeda
Lain dari biasanya
Dan membuatku merasa berbeda

Bahwa sesungguhnya
Kaulah orang yang berarti dalam
Kehidupanku...

Untung saja kusadari
Sebelum kau jauh pergi
Ternyata dirimu yang kuinginkan
Untung saja kusadari
Sebelum kau jauh pergi
Bahwa kau Begitu Berharga untukku !

9. Apa Adanya

Kubiarkan dirimu berkata
Sesukanya terhadap diriku
Kubiarkan kakiku melangkah
Mengayun apa adanya

Karna ku hidup bukan untuk
Menyenangkan kau seorang
Aku disini apa adanya untukmu...
Bila kau mengerti maksudku
Maka pahamilah diriku
Terimalah aku apa adanya untukmu...

Bila kau terus berucap
Ku tak ‘kan peduli
Dan ku tak ‘kan menghiraukannya
Karna ku tak mau menipu diri sendiri
Demi dirimu seorang !
Ku tetap berdiri dengan atau tanpamu
Dan kau tak ‘kan pernah boleh
Kupersilahkan mengubahku
seperti yang kau mau
sebab inilah adanya aku ...

10. Bukan Jalan Kita

Ini bukan jalan kita
Bukan langkah kita
Bukan arah yang boleh kita tempuh
walau ...

Kita punya rasa
Kita punya hasrat
untuk bisa saling memiliki

Ini bukan jalan kita
Bukan langkah kita
Bukan arah yang boleh kita tempuh
walau ...


Kepada dirimu
Kuberi hatiku
Betapapun taruhan yang harus aku hadapi

Karna tuk tetap bersama
Ku tak punya keberanian terus bertahan
Dan tiada jalan bagi kita
Berdua seutuhnya...

Album Kedua : Sebuah Harapan

Berkat album perdana "Awal yang Indah", Tere menempatkan dirinya sebagai vokalis perempuan yang patut diperhitungkan dalam khasanah musik pop Indonesia. Kini ia kembali dengan album kedua dan menjanjikan sebuah harapan yang lebih besar seperti diisyaratkan judulnya.

Berisi 10 buah lagu, album ini menjadi ajang ekspresi Tere di mana dia menulis delapan lagu. Salah satunya ditulis bersama pencipta senior Budi Bidhun, berjudul Mengapa Ini yang Terjadi, yang dibawakan bersama vokalis pria pendatang baru Valent. Kamu juga bisa menikmati Cintaku Sederhana, Senantiasa, Sebuah Harapan.

Berikut daftar lagu dalam album ini :

1. Mestinya...
2. Tunjukkan Padaku
3. Senantiasa
4. Jika Kau Bahagia
5. Aku Patut Membenci Dia
6. Cintaku Sederhana
7. Selebihnya Dusta
8. Mengapa Ini Yang Terjadi
9. Biarkan Saja
10. Sebuah Harapan


Lirik :

1. Mestinya

Mestinya kau datang terlebih dulu
Saat ku masih sendiri dan ku belum memiliki
Sang kekasih

Saat itu mungkin saja kau bisa
Coba menangkan hatiku lalu jadikan ku
Kekasih hatimu

Namun sayangnya waktu tak berpihak padamu
Untuk
Bisa dapatkan aku
Janganlah pernah salahkan dirimu, karena dia
Lebih dulu hadir !


2. Tunjukkan Padaku

Bagaimana ku tahu semua
Yang tersimpan di benakmu
Bila tak pernah ku temukan jawabnya
Lewat kata dan bahasa tubuhmu

Tunjukkan padaku
Apa yang kau risaukan
Apapun yang kau rasa
Percaya padaku
Katakan yang kau inginkan
Ku pasti mendengarnya
Maka tunjukkan padaku

Tolong tunjukkan kepadaku
Yang tersembunyi di hati
Katakan sayang, sluruh keluh kesahmu
Untukmulah aku hadir disini


3. Senantiasa

Biarkanlah kuingat lagi
Masa-masa indah dulu
Walau tak mungkin ku kembali
Ijinkan ku mengenangnya

Sungguh tiada terlupakan
Kala damai bertahta dalam hatiku
Karna kau ada di sampingku

Karna kau slalu dalam hatiku
Kan bersemayam selalu
Memberi damai dalam jiwaku, senantiasa
Walau kau kini tak bersamaku
Kau kan terkenang selalu
Karna kau ada dalam jiwaku selamanya
Senantiasa .. Senantiasa ..
Senantiasa .. Senantiasa ..


4. Jika Kau Bahagia

Ku ingin engkau bahagia
Meski diriku tak disisimu
Jika kau memang bahagia
Dengan dia yang mencintaimu

Walau kau harus tinggalkan aku
Tinggalkan aku untuk dirinya
Dan lenyapkan kisah kita

Ku harap hanya yang terbaik
Demi kebahagiaanmu dan dirinya !

Karna ku turut bahagia, jika kau bahagia
Meskipun diriku harus terpuruk disini
Berlumur duka !!
Karna ku turut bahagia, jika kau bahagia
Meskipun hatiku harus penuh luka !!


5. Aku Patut Membenci Dia

Mungkin aku patut membenci dia
Karna mencintaimu !
Jujur kukatakan aku tak rela dia curi hatimu !

Karna ku lebih dulu jadi kekasihmu
Dan dengan sungguh mencintaimu
Ku tak ingin dirinya menggantikan aku
Karna ku tahu, ku lebih baik dari dirinya !

Aku ingin dia yang pergi jauh
Pergi jauh darimu !


6. Cintaku Sederhana

Lama sudah kita bina semua ini
Cinta katamu
Namun tiada yang dapat kita banggakan
Sungguh tiada

Apa kini hasilnya, tiada kita rasa
Ini sungguh maya, mungkin hanya gaya
Namun

Cintaku sederhana
Tiada banyak yang kupinta
Sedikit waktu, sedikit cinta
Sedikit kasih dan sayang, bagiku

Inikah kau sebut cinta yang benar sungguh
Namun hanyalah
Sekumpulan lagu sendu dan kisah sedih
Oh kisah kita


7. Selebihnya Dusta

Malam minggu ini kau tak perlu datang lagi
Aku memilih sendiri, ketimbang patah hati

Mulai minggu ini, baiknya kau biasakan
Sendirian tanpa teman
Ku dipermainkan, ku dipermainkan

Kau bilang cinta, selebihnya dusta !
Janji setia, selebihnya dusta !
Keindahan kian jauh di mata
Selebihnya dusta !
Selebihnya dusta !
Dan selebihnya duka nestapa !!!

Cinta itu sayang, bukan cium dan pelukan
Hanyalah kesetiaan, itu kau tak punya
Itu kau tak punya


8. Mengapa Ini Yang Terjadi (feat. Valent)

Tiada yang salah dengan perbedaan
Dan segala yang kita punya
Yang salah hanyalah sudut pandang kita
Yang membuat kita terpisah

Karna tak seharusnya
Perbedaan menjadi jurang

Bukankah kita diciptakan
Untuk dapat saling melengkapi
Mengapa ini yang terjadi

Mestinya perbedaan bukan alasan
Untuk tak saling memahami
Harusnya cinta bisa memberi jalan
Dan satukan semua harapan


9. Biarkan Saja

Tiada yang perlu disesali
Dan yang patut ditangisi
O, kau bukan untukku !

Bila engkau memang tak sepadan
Dan tak sungguh mencintaiku
Biarkan semua hanya sampai disini !

Kan kujalani hidupku seperti biasa
Lupakan dirimu !
Kan kubiarkan waktu yang sebuhkan hatiku
Biarkan saja semua !!!

Sudah, yang terjadi terjadilah
Ku tak kan larut dalam duka
Biarkan saja, kau bukan untukku !

Lihat masih banyak yang lainnya
Yang lebih baik arimu
Dan mencintaiku dengan sepenuh hati !


10. Sebuah Harapan

Mungkin ini tak akan terelakkan
Di dalam kehidupan
Pahit dan manisnya terus berganti
Tiada abadi

Meski yang aku alami
Kerap menyiksa batinku
Menusuk perih jantungku
Uraikan air mataku
Namun ku yakin sebuah harapan
Kan menuntunku melangkah

Di dalam penatnya hidup ini
Di sgala yang terjadi
Kupercaya dalam sebuah harapan
Kan ada jalan

Album pertama : Awal Yang Indah

Gadis yang bakatnya mulai melambung lewat album pertamanya ini bakalan menambah perbendaharaan lagu-lagu Indonesia koleksi kamu. Album yang berjudul Awal Yang Indah ini melambungkan nama penyanyi Tere lewat singlenya yang berjudul sama dengan title album.

Tak cuma itu, album yang terdiri dari 9 lagu manis lainnya juga akan siap menemani kamu dengan lagunya seperti Tak Ingin Usai dan Bila Tiba Saatnya.

Berikut daftar lagu dalam album ini :

1. Tak Ingin Usai
2. Bilang Saja
3. Awal Yang Indah
4. Sampai Nanti
5. Bila Tiba Saatnya
6. Kesepian Kita
7. Selalu Ada
8. Biasa
9. Sendiri

Lirik :

1. Tak Ingin Usai

Coba pejamkan kedua matamu
Redamkan sejenak
ledakan di dada
Temukan yang kau mau
Dalam keheningan hati
Dan renungkan,
Tak perlu terburu putuskan
Renungkan semua yang ada

Dan jika masih ada tersisa
Sepotong rasa tersimpan di jiwa
Maka remukkanlah
S’luruh tembok angkuh jiwamu, kasihku
Tolong lenyapkan saja itu
Remukkan semua yang menghalang

Karna sesungguhnya diriku pun tak ingin usai
Tak ingin akhiri semua ini
Meski mungkin sulit, diriku tetap tak ingin usia
Tak ingin akhiri semua ini
Maka hiruplah sejenak damai yang coba ku beri
Agar aku terus bersamamu
Jangan lagi ada amarah
Tidakkah kau mengerti
Bahwa ku tak ingin, tak ingin usai

2. Bilang Saja

Tatap paras sajahmu
Diam s’ribu kata membisu
Buat daku bertanya
Hingga ku merasa hatimu

Terpesona,
Kurasakan gejolak hatimu
padaku

Bilang saja,
bila kau memang
mencintai diriku

Jangan berlama waktu
Daku juga mau padamu

3. Awal Yang Indah

Saat jauh darimu, terlintas tanya dalam anganku
Benarkah di benakmu, hanyalah diriku yang bertahta
Akankah ini slalamanya

Saat ku di dekapmu, bisik hati kecilku bertanya
Benarkah yang kau rasa, hanyalah diriku yang kau puja
Akankah ini slamanya, ataukah hanya semata

Tlah kuberi segalanya, cinta yang tanpa akhir
Yang hanya tercipta untukmu
Mestinya semua ini jadi awal yang indah bagiku !

Haruskah aku bertanya, agar ku temu jawabnya ?

4. Sampai Nanti

Sudahlah hapus airmatamu, kini
Ku’kan pergi s’perti pintamu, jauh
Namun trus ingatkan dirimu
Ku tak ingin menjauh
Ini semata ‘tuk menyenangkanmu
Karena kau lelah dengan semua
Dan kau menutup mata oh Baiklah,
Sampai nanti !

Ombak yang berkejaran
Angin lembut di pantai
Sungguh menyenangkan ‘tuk mengenangkannya
Buai hangat pelukan, sesaat kau tiada
Dan kini aku tak lagi

Terbayang di masa mendatang nanti
Ku ‘tak kan bersamamu lagi
Ku ‘tak kan coba ‘tuk kembali
Kuingin kau sesali,
Keputusan yang terbaik bagimu
Dan bila tiba jua saatnya
Kau menangis untukku, baiklah
Sampai nanti !

5. Bila Tiba Saatnya

Bila tiba saatnya, ku harus pergi jauh darimu
Maka maafkanlah, sgala keterbatasanku
Walau ku enggan, untuk beranjak,
Waktu kan tetap, pisahkan kita, Mengakhiri semua
yang telah terjalin, Dan menutup usai cerita, yang telah tercipta

Bila tiba saatnya, kuharus pergi dan tak kembali,
Kuharap yang terbaik bagimu
Bila tiba saatnya, ku harus pergi jauh darimu, Maka maafkanlah
s’gala keterbatasan, yang membuatku tak bisa, sempurna di hadapanmu

Bila tiba saatnya, ku harus pergi dan tak kembali, Kuharap yang terbaik bagimu
Doaku kan s’lalu bersamamu, Dan kiranya ku terkenang abadi

Bila tiba saatnya, ku harus pergi jauh darimu


6. Kesepian Kita

Ingatlah kawan kita
Pernah saling memimpikan
Berlari-lari tuk wujudkan kenyataan
Lewati segala keterasingan
Lalui jalan sempit yang tak pernah bertuan

Ingatlah kawan kita pernah berpeluh cacian
Digerayangi & geliati kesepian
Walaupun sejenak napas dari bahan
Tuk lewati ruang gelap yang teramat dalam

Hidup ini hanya kepingan
Yang terasing di lautan
Memaksa kita
memendam kepedihan ( merubah jadi tawa )
Tapi kita juga pernah duduk bermahkota
Pucuk-pucuk mimpi yang berubah menjadi nyata
Dicumbui harumnya putik-putik bunga
Putik impian yang membawa kita lupa

7. Selalu Ada

Rebahkan saja beban itu
Bila kau tak sanggup
Buang s’luruh kesah yang hinggap
Di benakmu itu

Karna ku akan selalu besertamu
Hadir untuk dirimu s’lamanya

Tak perlu ragu kepadaku
Pandangi diriku
Dan mari tinggalkan saja penat
Penat yang menyiksa

Karna ku akan selalu bersamamu
Hanya untuk dirimu s’lamanya

Ku akan hadir untuk dirimu
Enyahkan gelisahmu
Tebarkan damai di bilik jiwa
Ku akan s’lalu ada Oh
Di sisimu, sertamu s’lamanya

Tak perlu ragu kepadaku
Pandangi diriku
Dan mari tinggalkan saja penat
Penat yang menyiksamu
Biar bersama kita singkirkan
Dan lalui semua ini darimu

Jangan kau ragu, yakinkah ku selalu ada !
Meskipun jauh hatiku padamu s’lamanya !

8. Biasa

Pagi ini mentari terbit di ufuk timur
Dan petang nanti kuyakin terbenam di barat
Seperti biasanya ...

Namun mengapa hari ini ada yang lain kurasakan
Bantu aku telaah perasaanku sendiri
Sedikit senyum untukku, sedikit tatapan penuh makna
Sedikit namun getarkan hatiku ...

Segalanya berjalan biasa hari ini
Dua puluh empat jam yang tak pernah berhenti
Seperti biasanya ...

9. Sendiri

Kusangka, tak pernah terjadi, Perihnya hati yang tertusuk, Pada diriku yang
Mencintai dirimu selalu, Menyayangi, sepenuh hati, Dan kini kau pergi

Sendiri menatap bintang di langit, Tak ada teman yang menemani
Dan kau pun tak pernah peduli, Sendiri dalam gerimis dan hujan
Telanjang menggigil menantimu, Berharap kau pun menemani, Seperti dulu lagi

Meskipun, kini kau t’lah pergi, Meninggalkanku sendiri, Tapi masih kuharap
Masih ada yang sudi menemani, Diriku yang tak terkendali, Menanti dirimu

Biografi tERe

Theresia Ebenna Ezeria Pardede lebih dikenal sebagai Tere (lahir di Jakarta, 2 September 1979) adalah penyanyi Indonesia. Putri pasangan T.M Pardede dan Lersiana Purba itu dikenal mempunyai karakter vokal yang kuat dan kemampuan menulis lirik lagu yang berani.

Tere mengawali kariernya sebagai penyanyi latar (backing vocal) berbagai grup band, termasuk Pas Band. Album perdananya bertajuk “Awal Yang Indah” langsung melejitkan namanya. Dalam album tersebut Tere tak saja berdendang. Namun, juga terlibat penuh sebagai penulis lirik dan lagu. Album keduanya, "Sebuah Harapan" tidak sesukses album sebelumnya.

Tahun 2005, Tere merilis album ketiganya, "Begitu Berharga". Tere mengamit Denny Chasmala sebagai produser album ketiganya, sedangkan dirinya berkonsentrasi sebagai co-produser. Dalam album ini ada satu tembang lawas karya Ian Antono dan Taufik Ismail yang didaur ulang.

Meski sibuk mempromosikan albumnya, penyanyi berdarah Batak ini akhirnya dapat menyelesaikan kuliahnya di program S1 Ekstensi Komunikasi Periklanan Universitas Indonesia.

Tere dibesarkan dalam keluarga non-Islam yang kuat, sampai akhirnya pada tahun 2001 dia memutuskan untuk masuk Islam. Pada tahun yang sama, Tere memutuskan menikah dengan Eka Putra. Pernikahan ini sempat disembunyikan dari publik lantaran adanya kontrak. Menurut keluarganya, Tere dan Eka menikah pada tanggal 14 April 2001.